Minggu, 18 Desember 2011

Benalu dan manfaatnya


Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket.
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalam pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah. Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu.

Klasifikasi tanaman
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Loranthales
Suku : Loranthaceae
Marga : Macrosolen
Jenis : Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh.
(van Steenis, 1975)


Kandungan dan Manfaat Tanaman
Daun dan batang benalu mengandung alkaloida, saponin, flavonoid dan tannin. Benalu dari spesies Dendrophthoe mengandung glikosida kuersetin (Hargono, 1995).
Aktivitas Farmakologi
Herba benalu berkhasiat anti radang, anti bakteri dan anti bengkak. Penelitian lain menyebutkan bahwa benalu memiliki kegunakan sebagai obat batuk, diuretik, pemeliharaan kesehatan ibu pasca persalinan, penghilang rasa nyeri, luka atau infeksi kapang (Hargono, 1995). Fraksi air dan fraksi etil asetat dari daun benalu yang tumbuh pada petai mampu melarutkan batu ginjal kalsium secara in vitro (Sasmito et al., 2001). Pemakaian benalu bersama beberapa bahan lain juga berkhasiat dalam pengobatan kanker, amandel dan penyakit campak (Thomas, 1999).

Penggunaan di Masyarakat
Secara empiris dekokta dari M. cochinchinensis yang tumbuh pada inang pohon teh telah digunakan dalam pengobatan kanker (Jamilah, 2003). Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita kanker. Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi. Beberapa spesies benalu sejak zaman dahulu telah digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Misalnya Viscum album L var lutecens Makino untuk mengobati sakit pinggang dan jamu pasca melahirkan para ibu di Jepang, Viscum album L untuk mengobati kanker di Korea dan Cina, bahkan di beberapa negara Eropa menjadi obat antikanker nonkonvensional dan dijual dengan nama dagang Iscador (Artanti, 2004).

Penelitian Mekanisme Antikanker
Hasil skrining benalu dari spesies Dendrophthoe pentandra dan M. cochinchinensis yang tumbuh pada berbagai inang menunjukkan bahwa dengan metode DPPH free radical scavenging activity (Yen and Chen, 1995) yang dimodifikasi (Artanti et al., 2003), semua ekstrak air dan etanol yang diuji aktif sebagai antioksidan ( IC50<50 µg/ml), sedangkan dengan metode BSLT ekstrak air tidak bersifat toksik sedangkan ekstrak etanol relatif lebih toksik dan tampaknya tergantung pada jenis inang, hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan senyawa yang aktif sebagai antioksidan tidak selalu bersifat toksik terhadap brine shrimp (Artanti et al., 2003; 2004). Hasil KLT dan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spectroscopy) menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol benalu dari spesies D. pentandra yang tumbuh pada berbagai inang memiliki senyawa utama yang sama yang diduga adalah quersitrin suatu senyawa flavonol glikosida yang merupakan marker taksonomi dari famili Loranthaceae. Quersitrin juga telah diisolasi dari benalu duku (M. cochinchinensis) (Jamilah, 2003). Hasil uji dengan sel kanker (in vitro), baru 3 ekstrak yang menunjukkan aktivitas sangat baik pada sel kanker, salah satu diantaranya yaitu ekstrak air daun benalu belimbing (YI) (M. cochinchinensis). Hasil uji antikanker in vitro (Artanti et al., 2003), menunjukkan bahwa ekstrak air benalu belimbing (YI) (M. cochinchinensis) mempunyai IC50 = 0,63 ppm terhadap sel kanker payudara MCF7; uji antikanker in vitro juga telah dilakukan pada sel kanker L1210 (IC50 = 41,0 ppm), HCT116 (IC50 > 20 ppm), dan A431 (IC50 > 20 ppm). Hasil uji viabilitas sel kanker B16 bahwa ekstrak ini pada konsentrasi 100 ppm tidak menunjukkan toksisitas (viabilitas 93%), tetapi pada konsentrasi 200 ppm dan 400 ppm menunjukkan sifat toksik (viabilitas 26% dan 9%) (Artanti et al., 2004). Uji DPPH dengan metode Shimzu menunjukkan bahwa ekstrak air benalu ini menunjukkan aktivitas antioksidan 95,7% pada konsentrasi 50 ppm (Artanti et al., 2004). Dengan adanya penelitian secara in vivo ini diharapkan bisa mendapatkan bukti secara ilmiah mengenai khasiat ekstrak air daun benalu belimbing (M cochinchinensis) sebagai obat antikanker selain itu juga diharapkan dapat menambah koleksi data laboratoris dari kegunaan ekstrak air daun benalu belimbing sebagai antikanker.

cara penggunaan :
1. Tumor dan Kanker : 1 - 2 batang benalu pohon teh, 1 batang alang-alang, adas pulasari secukupnya. Direbus dengan 1,5 liter air. Saring. Minum 1x sehari 1/2 gelas.
2. Cacingan : Segenggam tumbuhan benalu, 1 jari rimpang temu giring, ditumbuk halus, beri air matang secukupnya. Minum 1x sehari 1/4 cangkir selama 4 hari setiap pagi.
3. Amandel : 1 batang benalu dari pohon jeruk nipis, adas pulasari secukupnya, direbus dengan 3 gelas air. Saring. Minum 2x sehari 1/2 gelas.
4. Campak : 1 batang benalu biasa, adas pulasari secukupnya, ditumbuk sampai halus, sambil diberi air secukupnya. Peras, saring. Minum airnya 2x sehari, sedangkan ampasnya borehkan pada tubuh penderita. Lakukan ini selama 2 hari berturut-turut
5. Gondok : 10 helai daun benalu teh cuci bersih, rebus dengan 1 liter air, sampai airnya tinggal 2 gelas. Setelah dingin, minum 2x sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan rutin tiap 2 hari sekali.

Sumber :
Anonymous. 2011.Http://Ahong.Blogspot.Com/Benalu-Juga-Termasuk-Tanaman-Obat-Lho.Htm
Anonymous. 2011. Http://Wikipedia.Org/Benalu.Htm
Artanti, N., Jamilah, Dan Hartati, S., 2003, Laporan Teknis Sub Tolok Ukur Pengembangan Senyawa Potensial Antikanker Dari Taxus Sumatrana Dan Benalu, Puslit Kimia Lipi, Serpong.
Artanti, N., Jamilah, Agustina, H., Meiyanto, E., Dan Darmawan, A., 2004, Laporan Teknis Sub Tolok Ukur Pengembangan Senyawa Potensial Antikanker Dari Taxus Sumatrana Dan Benalu, Puslit Kimia Lipi, Serpong.
Hargono, 1995, Flora Voor De Scholen In Indonesie, Diterjemahkan Oleh Sorjowinoto, M., Edisi Ke-6, Pt Pradnya Paramitha, Jakarta.
Sasmito, Darsono, Zainul, K., Matrozi, 2001, Kemampuan Fraksi Air Dan Fraksi Etil Asetat Daun Benalu Petai Dendrophtoe Petandra (L) Miq Melarutkan Batu Ginjal Galsium In Vitro Yang Diuji Dengan Metode Aktivasi Neutron Cepat, Majalah Farmasi Indonesia, 12 (14) 186-193.
Thomas, A.N.S., 1999, Tanaman Obat Tradisional I, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 99-101, 124-125.

1 komentar:

  1. bagus sekali infonya. saya juga ada herbalnya dalam bentuk kapsul => http://pondokherbalyogyakarta.com/kapsul-benalu-teh-herbalindo-hiu.html/

    BalasHapus