Minggu, 18 Desember 2011

refleksi kelompok 5 dan 6

Kelompok 5 Faktor Edafik (Tanah)
Pada pertemuan ketiga ini kelompok 5 membahas tentang lingkungan biotik dan abiotik. Dimulai dengan pengertian tanah, yaitu lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai tempat tumbuh berbagai akar tumbuhan dimana akarnya digunakan untuk mensuplai air dan udara. Bahan utama penyusun tanah yaitu air, bahan mineral, bahan organik, dan udara. Profil tanah merupakan suatu kumpulan barbagai macam lapisan tanah. Tanah tersusun oleh lapisan-lapisan yang disebut horizon tanah. Horizon tanah dapat dibedakan berdasarkan batas perubahan antara horizon satu dengan yang lain.

1. Horizon O,yakni horizon tanah yang didominasi oleh bahan organik
2. Horizon A,yakni horizon mineral yang terbentuk di permukaan atau di bawah horizon O yang menunjukkan kehilangan keseluruhan atau sebagian struktur asli batuan
3. Horizon E, yakni horizon tanah mineral dengan karakteristik khusus, telah terjadi kehilangan lempung silikat,besi aluminium, atau kombinasinya, dan yang tinggal merupakan akumulasi debu atau pasir
4. Horizon B, yakni horizon tanah yang terbentuk di bawah horizon A,E, atau O yang bersifat rapuh dan memiliki warna value rendah, warna chroma tinggi, atau memiliki hue lebih merah
5. Horizon C, yakni horizon yang tidak termasuk batuan induk yang keras dan tidak mempunyai sifat-sifat horizon O, A, E, atau B
6. Horizon R, yakni horizon tanah yang terbentuk dari batuan induk yang keras termasuk granit, basal, quarsitik, dan batuan kapur keras.


contoh faktor lingkungan biotik dan interaksinya yaitu:
1. Interaksi manusia dan tumbuhan
Hutan kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama manusia. manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan tumbuhan di suatu tempat dengan melakukan perlindungan dan perkembangan.
2. Interaksi antar tumbuhan dan hewan dalam komunitas
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.
3. Interaksi antar tumbuhan dalam komunitas
Komunitas tumbuhan adalah unit-unit dengan karakteristik sosiologi. Sehingga mereka memakai istilah sosiologi tumbuhan atau Phytocoenology untuk memberi batasan ilmu yang berkaitan dengan komunitas tumbuhan. Ada juga yang menganggap bahwa komunitas tumbuhan seperti “organismee”, dan ada yang memandang sebagai unit yang lebih kompleks yang terdiri dari beberapa lapisan komunitas yang disebut synusiae.


Kelompok 6 Populasi



Kelompok 6 membahas tentang populasi. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh populasi dari komunitas sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya


Interaksi antar organisme meliputi:
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

Sedangkan karakteristik dalam populasi meliputi kepadatan, natalitas (angka kelahiran), mortalitas (angka kematian), distribusi umur, distribusi populasi, distribusi spasial, dan bentuk pertumbuhan populasi.

refleksi kelompok 3 dan 4

Kelompok 3 Cahaya Dan Suhu

Menurut saya kelompok 3 tampil dengan baik dan maksimal. Kelompok ini menjelaskan tentang cahaya dan suhu, pada cahaya meliputi tentang kualitas cahaya, intensitas cahaya dan lama penyinaran. Peranan cahaya terhadap tumbuhan yaitu, fotoperiodism, fotoenergetic, fotodestruktif, fotocybernetic, fotomorgenesis,dan fototropism.
Ada 4 cara penerimaan cahaya bagi tumbuhan, yaitu:
a) Fitokrom, paling kuat menyerap cahaya merah dan merah jauh. Ada juga fitokrom penyerap cahaya biru.
b) Kriptokrom, sekelompok pigmen yang serupa mampu menyerap cahaya biru dan panjang gelombang ultraviolet 320-400 nm, karena peran pentingnya pada kriptogram (tumbuhan tak berbunga).
c) Penerima cahaya UV-B, senyawa tak dikenal/bukan pigmen yg menyerapradiasi UV 280-320 nm4.
d) Protoklorofilida a, pigmen cahaya yang menyerap cahaya merah dan biru , bias tereduksi menjadi klorofil Aa. Pengaruh cahaya pada perkecambahan, produksi klorofil terpacu oleh cahaya, pembukaan daun terpacu oleh cahaya, pemanjangan batang terhambat oleh cahaya, perkembangan akar terpacu oleh cahaya.
Sedangkan suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu berkorelasi positif dengan radiasi matahari, suhu tanah maupun udara disekitar tajuk tanaman. Tinggi rendahnya suhu disekitar tanaman ditentukan oleh radiasimatahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman,kandungan lengas tanah. Hal yang perlu diketahui :
1. Suhu penting bagi tumbuhan sebagai organisme Poikilotermik dan Stenotermik.
2. Suhu sebagai variasi dan stratifikasi secara horizontal dan vertical di atas permukaan tanah dan kedalaman di bawah permukaan tanah dan air.
3. Zonazi tumbuhan berdasarkan suhu ( zona thermo-ekologi dan Demokrasi floristic )


Kelompok 4 Atmosfer dan Air

Kelompok 4 membahas tentang atmosfer dan air. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air,karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring dengan ketinggian. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, sehingga melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sama sekali.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C).
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya gas karbondioksida (CO2)dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organic lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya. Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.

refleksi kelompok 1 dan 2

Kelompok 1 pengertian dasar dalam ekologi tumbuhan

Menurut saya kelompok 1 tampil dengan baik namun, karena presentasinya diluar ruangan, penampilan kelompok ini kurang maksimal. Kelompok ini membahas tentang ; pengertian ekologi tumbuhan dan pengertian menurut ekologiawan, sejarah perkembangan ekologi tumbuhan, pendekatan ekologi tumbuhan (sinekologi dan autekologi), manfaat terapan dari ekologi tumbuhan, pengembangan wilayah perkotaan. Diperkotaan yng mempunyai sedikit lahan kosong dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau pada saat ini bisa didapat dengan menciptakan lingkungan hijau dengan membuat pekarangan yang diberikan tanaman yang rindang atau pemberian pot dihalaman depan rumah. Jadi yang mempunyai rumah di lingkungan perkotaan hendaknya melakukan kegiatan penghijauan yang dimulai darai lingkungan rumah atau rumah berambut hijau tersebut.

Kelompok 2 tumbuhan dalam lingkungan

menurut saya kelompok 2 tampil kurang maksimal, karena kuliah diadakan di luar ruangan, sehingga presentasi kurang maksimal. Kelompok ini membahas tentang lingkungan makro dan lingkungan mikro, lingkungan abiotik, biotik dan faktor pembatas, pengertian niche atau nisia, strategi tumbuhan terhadap stress, hubungan adaptasi vs abaptasi, dan contoh dari indikator ekologis.
stress pada tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu stress biotik dan sress abiotik. Pada stress biotik terdiri dari kompetisi intra spesies dan antar spesies, infeksi oleh hama dan penyakit. Sedangkan stress abiotik terdiri dari suhu (tinggi dan rendah), air (kelebihan dan kekurangan), radiasi (ultraviolet, infra merah, dan radiasi mengionisasi), kimiawi (garam, gas, dan pestisida), angin, dan suara. Stress pada tumbuhan dapat mengakibatkan kurang optimalnya pertumbuhan dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman tersebut.
Indikator ekologi adalah fisik, kimia, atau tindakan biologis yang paling mewakili unsur-unsur kunci dari ekosistem yang kompleks. Indikator ekologi berguna menginformasikan komunitas ilmiah, para pembuat keputusan, dan masyarakat tentang keadaan keseluruhan ekosistem dan bagaimana hal itu bisa berubah karena tekanan antropogenik dan lainnya. Dan juga indikator ekologis digunakan untuk berkomunikasi tentang akosistem dan dampak aktivitas manusia terhadap ekosisitem untuk kelompok- kelompok ekosisitem.

Benalu dan manfaatnya


Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae) adalah sekelompok tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis. Tumbuhan ini menghasilkan getah yang lengket.
Benalu (loranthus) merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya tidak memerlukan media tanah. Ia hidup sebagai parasit (parasiet=Belanda), menempel pada dahan-dahan pohon kayu lain dan mengisap mineral yang larut dalam pohon kayu yang ditempelinya dapat mati. Bunga benalu berkelamin tunggal biji buahnya mengandung getah. Pengembangbiakannya melalui binatang atau burung yang memakan biji buah benalu tersebut. Proses pengembangbiakannya sangat sederhana: biji benalu yang bergetah itu dimakan binatang atau burung. Kemudian biji benalu tersebut melekat di dahan dahan kayu bersama dengan kotoran burung yang memakannya, dan tumbuh di dahan itu.

Klasifikasi tanaman
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Loranthales
Suku : Loranthaceae
Marga : Macrosolen
Jenis : Macrosolen cochinchinensis (Lour.) van Tiegh.
(van Steenis, 1975)


Kandungan dan Manfaat Tanaman
Daun dan batang benalu mengandung alkaloida, saponin, flavonoid dan tannin. Benalu dari spesies Dendrophthoe mengandung glikosida kuersetin (Hargono, 1995).
Aktivitas Farmakologi
Herba benalu berkhasiat anti radang, anti bakteri dan anti bengkak. Penelitian lain menyebutkan bahwa benalu memiliki kegunakan sebagai obat batuk, diuretik, pemeliharaan kesehatan ibu pasca persalinan, penghilang rasa nyeri, luka atau infeksi kapang (Hargono, 1995). Fraksi air dan fraksi etil asetat dari daun benalu yang tumbuh pada petai mampu melarutkan batu ginjal kalsium secara in vitro (Sasmito et al., 2001). Pemakaian benalu bersama beberapa bahan lain juga berkhasiat dalam pengobatan kanker, amandel dan penyakit campak (Thomas, 1999).

Penggunaan di Masyarakat
Secara empiris dekokta dari M. cochinchinensis yang tumbuh pada inang pohon teh telah digunakan dalam pengobatan kanker (Jamilah, 2003). Banyak yang berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita kanker. Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi. Beberapa spesies benalu sejak zaman dahulu telah digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Misalnya Viscum album L var lutecens Makino untuk mengobati sakit pinggang dan jamu pasca melahirkan para ibu di Jepang, Viscum album L untuk mengobati kanker di Korea dan Cina, bahkan di beberapa negara Eropa menjadi obat antikanker nonkonvensional dan dijual dengan nama dagang Iscador (Artanti, 2004).

Penelitian Mekanisme Antikanker
Hasil skrining benalu dari spesies Dendrophthoe pentandra dan M. cochinchinensis yang tumbuh pada berbagai inang menunjukkan bahwa dengan metode DPPH free radical scavenging activity (Yen and Chen, 1995) yang dimodifikasi (Artanti et al., 2003), semua ekstrak air dan etanol yang diuji aktif sebagai antioksidan ( IC50<50 µg/ml), sedangkan dengan metode BSLT ekstrak air tidak bersifat toksik sedangkan ekstrak etanol relatif lebih toksik dan tampaknya tergantung pada jenis inang, hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan senyawa yang aktif sebagai antioksidan tidak selalu bersifat toksik terhadap brine shrimp (Artanti et al., 2003; 2004). Hasil KLT dan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spectroscopy) menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol benalu dari spesies D. pentandra yang tumbuh pada berbagai inang memiliki senyawa utama yang sama yang diduga adalah quersitrin suatu senyawa flavonol glikosida yang merupakan marker taksonomi dari famili Loranthaceae. Quersitrin juga telah diisolasi dari benalu duku (M. cochinchinensis) (Jamilah, 2003). Hasil uji dengan sel kanker (in vitro), baru 3 ekstrak yang menunjukkan aktivitas sangat baik pada sel kanker, salah satu diantaranya yaitu ekstrak air daun benalu belimbing (YI) (M. cochinchinensis). Hasil uji antikanker in vitro (Artanti et al., 2003), menunjukkan bahwa ekstrak air benalu belimbing (YI) (M. cochinchinensis) mempunyai IC50 = 0,63 ppm terhadap sel kanker payudara MCF7; uji antikanker in vitro juga telah dilakukan pada sel kanker L1210 (IC50 = 41,0 ppm), HCT116 (IC50 > 20 ppm), dan A431 (IC50 > 20 ppm). Hasil uji viabilitas sel kanker B16 bahwa ekstrak ini pada konsentrasi 100 ppm tidak menunjukkan toksisitas (viabilitas 93%), tetapi pada konsentrasi 200 ppm dan 400 ppm menunjukkan sifat toksik (viabilitas 26% dan 9%) (Artanti et al., 2004). Uji DPPH dengan metode Shimzu menunjukkan bahwa ekstrak air benalu ini menunjukkan aktivitas antioksidan 95,7% pada konsentrasi 50 ppm (Artanti et al., 2004). Dengan adanya penelitian secara in vivo ini diharapkan bisa mendapatkan bukti secara ilmiah mengenai khasiat ekstrak air daun benalu belimbing (M cochinchinensis) sebagai obat antikanker selain itu juga diharapkan dapat menambah koleksi data laboratoris dari kegunaan ekstrak air daun benalu belimbing sebagai antikanker.

cara penggunaan :
1. Tumor dan Kanker : 1 - 2 batang benalu pohon teh, 1 batang alang-alang, adas pulasari secukupnya. Direbus dengan 1,5 liter air. Saring. Minum 1x sehari 1/2 gelas.
2. Cacingan : Segenggam tumbuhan benalu, 1 jari rimpang temu giring, ditumbuk halus, beri air matang secukupnya. Minum 1x sehari 1/4 cangkir selama 4 hari setiap pagi.
3. Amandel : 1 batang benalu dari pohon jeruk nipis, adas pulasari secukupnya, direbus dengan 3 gelas air. Saring. Minum 2x sehari 1/2 gelas.
4. Campak : 1 batang benalu biasa, adas pulasari secukupnya, ditumbuk sampai halus, sambil diberi air secukupnya. Peras, saring. Minum airnya 2x sehari, sedangkan ampasnya borehkan pada tubuh penderita. Lakukan ini selama 2 hari berturut-turut
5. Gondok : 10 helai daun benalu teh cuci bersih, rebus dengan 1 liter air, sampai airnya tinggal 2 gelas. Setelah dingin, minum 2x sehari, masing-masing 1 gelas. Lakukan rutin tiap 2 hari sekali.

Sumber :
Anonymous. 2011.Http://Ahong.Blogspot.Com/Benalu-Juga-Termasuk-Tanaman-Obat-Lho.Htm
Anonymous. 2011. Http://Wikipedia.Org/Benalu.Htm
Artanti, N., Jamilah, Dan Hartati, S., 2003, Laporan Teknis Sub Tolok Ukur Pengembangan Senyawa Potensial Antikanker Dari Taxus Sumatrana Dan Benalu, Puslit Kimia Lipi, Serpong.
Artanti, N., Jamilah, Agustina, H., Meiyanto, E., Dan Darmawan, A., 2004, Laporan Teknis Sub Tolok Ukur Pengembangan Senyawa Potensial Antikanker Dari Taxus Sumatrana Dan Benalu, Puslit Kimia Lipi, Serpong.
Hargono, 1995, Flora Voor De Scholen In Indonesie, Diterjemahkan Oleh Sorjowinoto, M., Edisi Ke-6, Pt Pradnya Paramitha, Jakarta.
Sasmito, Darsono, Zainul, K., Matrozi, 2001, Kemampuan Fraksi Air Dan Fraksi Etil Asetat Daun Benalu Petai Dendrophtoe Petandra (L) Miq Melarutkan Batu Ginjal Galsium In Vitro Yang Diuji Dengan Metode Aktivasi Neutron Cepat, Majalah Farmasi Indonesia, 12 (14) 186-193.
Thomas, A.N.S., 1999, Tanaman Obat Tradisional I, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 99-101, 124-125.

biografi archibald vivian hills




Nama : Archibald Vivian Hill
Lahir : 26 September 1886 Bristol, England
Meninggal : 3 Juni 1977 (umur 90)Cambridge, England
Warga negara :Britania Raya
Bidang : Physiology dan biofisika
Institusi : Universitas Cambridge, Universitas Manchester, Universitas College, London
Almamater :Cambridge University
Pembimbing doctoral : Walter Morley Fletcher
Murid bimbingan :Ralph Fowler
Bernard C. Abbott
Bernard Katz
Dikenal atas :Usaha mekanik akan otot
Menemukan biofisika
Hill equation (matematika)
Penghargaan Pemenang Nobel bidang Fisiologi atau Kedokteran (1922)

Archibald Vivian Hill lahir di Bristol pada 26 september 1886. Pendidikan awal berada di Sekolah Blundell itu, Tiverton, dia memperoleh beasiswa ke Trinity College, Cambridge. Di sini ia belajar matematika dan mengambil study matematika Tripos, yang Ketiga Wrangler (1907). Setelah lulus, ia didesak untuk mengambil fisiologi oleh gurunya, Dr (kemudian Sir) Walter Fletcher Morley.
Awal penelitiannya pada tahun 1909. Hal itu karena J.N. Langley, Kepala Departemen Fisiologi di waktu itu Bukit mengambil studi pada sifat kontraksi otot. Langley menarik perhatiannya untuk pekerjaan (kemudian menjadi klasik) yang penting dilakukan oleh Fletcher dan Hopkins pada masalah asam laktat dalam otot, terutama dalam kaitannya dengan efek oksigen pada penghapusan dalam pemulihan. Selama studi awalnya Bukit memanfaatkan aparat Blix ', memperoleh pengetahuan pertama tentang subjek dari kertas ini fisiolog Swedia. Hal ini menyebabkan dia untuk mempelajari ketergantungan produksi panas pada panjang serat otot (hubungan kemudian dikembangkan oleh Starling dalam penyelidikan tentang mekanisme jantung berdenyut).
setelah mendapat beasiswa di Trinity pada tahun 1910, Hill menghabiskan musim dingin 1910-1911 di Jerman, bekerja antara lain dengan Bürker (yang mengajarinya banyak tentang teknik observasi myothermic) dan Paschen (yang memperkenalkan galvanometer kepadanya, yang ia gunakan untuk menginvestigasi nya). Dari tahun 1911-1914, sampai selesainya Perang Dunia I, ia melanjutkan karyanya pada fisiologi kontraksi otot di Cambridge. Selama periode penting baginya, Namun, ia juga mengambil studi lain: impuls saraf (dengan Keith Lucas), hemoglobin (dengan Barcroft), dan kalorimetri hewan (sebagian dengan Kayu TB), memiliki juga sebagai rekan Gaskell , Anderson, WB Hardy, Pertambangan, Adrian, Hartridge, dan lain-lain.
Pada 1914 ia cenderung menjauh dari fisiologi dan benar-benar diangkat Dosen Kimia Fisika di Cambridge. Selama perang ia menjabat untuk periode keseluruhan sebagai kapten dan Brevet-besar, dan sebagai Direktur Bagian Anti-Pesawat Eksperimental, Departemen Mesiu Penemuan.

Pada 1919 ia mengambil lagi studi tentang fisiologi otot, dan datang bersama dengan Meyerhof Kiel, menilai masalah dari sudut yang berbeda, telah tiba di hasil erat analog ke ruang kerjanya. Mereka bekerja sama mulai saat itu, dengan kontak pribadi dan melalui korespondensi. Pada tahun 1919 teman belajar matematika dan insinyurnya, W. Hartree, bergabung dalam penyelidikan myothermic, kerjasama ini mempunyai hasil yang bermanfaat.
Pada tahun 1920 dia diangkat menjadi Profesor Fisiologi di Universitas Brackenburg Manchester, melanjutkan bekerja pada aktivitas otot dan mulai menerapkan hasil yang diperoleh pada otot terisolasi untuk kasus latihan otot pada manusia. Dari tahun 1923 sampai 1925 ia menjadi Jodrell Profesor Fisiologi di Universitas College, London, berhasil EH Starling. Pada tahun 1926 ia diangkat Royal Society Foulerton Profesor Riset dan bertanggung jawab dari Laboratorium
Biofisika di University College sampai 1952. Setelah pensiun ia kembali ke Departemen Fisiologi, di mana ia melanjutkan dengan percobaan untuk saat ini.
Karyanya pada fungsi otot, terutama pengamatan dan pengukuran perubahan termal berhubungan dengan fungsi otot, kemudian diperluas untuk penelitian serupa pada mekanisme dari perjalanan impuls saraf. Teknik yang sangat sensitif harus dikembangkan dan dia akhirnya mampu untuk mengukur perubahan suhu urutan 0,003 ° C hanya selama periode seratus detik. Dia adalah penemu fenomena bahwa panas dihasilkan sebagai hasil dari perjalanan impuls saraf. Penelitian-Nya melahirkan pengikut yang antusias dalam bidang biofisika, subjek yang pertumbuhan berutang banyak kepadanya.
Dr Hill adalah penulis makalah ilmiah, ceramah, dan buku. Mungkin yang paling terkenal nya buku Aktivitas otot (1926), Gerakan otot di Man (1927); Mesin juga Hidup (1927), Dilema Etis Sains dan Tulisan-tulisan lain (1960), dan Karakter dan Ujian di Physiotogy (1965).
Dia terpilih sebagai Fellow dari Royal Society pada tahun 1918, menjabat sebagai Sekretaris untuk periode 1935-1945, dan Menteri Luar Negeri pada tahun 1946. Ia dianugerahi Society Copley Medal pada tahun 1948. Ia memegang gelar kehormatan dari banyak universitas, Inggris dan asing. Ia dihiasi dengan Orde dari Kerajaan Inggris pada tahun 1918 dan menjadi seorang sahabat Kehormatan pada tahun 1948. Dia juga memegang Medal of Freedom dengan Silver Palm (USA, 1947) dan merupakan Chevalier dari Legiun Kehormatan (1950). Dia juga telah menonjol dalam kehidupan publik, menjadi Anggota Parlemen selama periode 1940-1945, saat ia mewakili Universitas Cambridge di House of Commons sebagai Konservatif Independen. Dia adalah anggota dari Universitas Hibah Komite 1937-1944 dan bertugas di Komite Sains British Council, 1946-1956. Dia diangkat Trustee dari British Museum pada tahun 1947.
Selama Perang Dunia II, ia bertugas di komisi yang peduli dengan kebijakan pertahanan dan ilmiah. Dia adalah anggota dari Kabinet Perang Komite Penasehat Ilmiah (1940-1946). Dia adalah Ketua Riset Pertahanan Masyarakat (1940-1951) dan Ketua Komite Eksekutif National Physical Laboratory (1940-1945).
Ia juga anggota dari Masyarakat untuk Perlindungan Sains dan Belajar, dan Presiden pada tahun 1952 dari Masyarakat Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan.
Dr Hill menikah dengan Margaret Neville Keynes pada tahun 1913. Mereka memiliki dua putra dan dua putri (Polly Hill, David Keynes Hill, Maurice Hill, Nicholas Humphrey.) dan meninggal 3 Juni 1977, Cambridge. (Wikipedia. 2010)
Dari Nobel Lectures, Fisiologi atau Kedokteran 1922-1941, Elsevier Publishing Company, Amsterdam, 1965

Sumber: http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1922/hill-bio.html
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/265773/AV-Hill
http://www.Hadiah_Nobel_dalam_Fisiologi_atau_Perubatan.html
http:www.wikipedia.com/ Archibald_Hill
http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1922/hill-bio.html

Minggu, 02 Oktober 2011

review : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5228/Pendahuluan_2009rar-2.pdf?sequence=8
Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya.
review http://library.forda-mof.org/libforda/data_pdf/1821.pdf
Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. dimana pendahuluan dilakukan untuk menentukan KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN HUTAN RAWA GAMBUT
DI KELOMPOK HUTAN SUNGAI BELAYAN-SUNGAI KEDANG KEPALA,
KABUPATEN KUTAI, KALIMANTAN TIMUR*)
dari analisis terdapat beberapa jenis pohon, seperti: bintangur (Calophyllum
teysmanii Wight), rengas (Gluta renghas L.), dan terentang (Campnosperma macrophylla
Hook.f.). Untuk hutan sekunder yaitu medang (Litsea sp.), bintangur (C. teysmanii), dan geronggang (Cratoxylon arborescens Blume).